Minggu, 02 Agustus 2009

GELIAT RITEL BESAR DAN KECIL (PASAR TRADISIONNAL) DI

Oleh: Zulkifli

Alumni FE UNP

Keberadaan ritel tentu tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Dalam kehidupan sehari-hari manusia sangat membutuhkan keberadaan ritel tersebut. Ritel merupakan “nyawanya” manusia, bagaimana manusia akan hidup kalau tidak didukung dengan keberadaan ritel tersebut. Mustahil manusia akan dapat memenuhi kebutuhannya secara cepat dan mudah.

Ritel merupakan sebuah tempat yang menyediakan beraneka ragam produk yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Ritel merupakan tempat “nangkring” produk dari beberapa industri. Ditempat itu barang-barang di pamerkan dan bersaing dengan keunggulannya masing-masing. Bagi produk yang mutunya baik tentu tidak membutuhkan waktu yang lama sebelum diminati konsumen. Baru sebentar dipajang tentu sudah dilirik oleh konsumen. Namun ada juga produk yang terlihat kusam dan berdebu. Nah, ini merupakan produk yang mutunya kurang baik/rendah sehingga produk tersebut tidak diminati para konsumen. Hal ini dapat dikatakan sebagai produk gagal.

Beberapa tahun belakangan ini perkembangan ritel-ritel di kota besar bak jamur dimusim hujan. Ritel tumbuh begitu cepat menghiasi kota. Bisnis ini sangat diminati oleh para investor/pengusaha. Hal ini bisa saja terjadi karena tingkat komsumsi masyarakat yang tinggi dan besarnya populasi penduduk kota.

Belakangan ini ritel-ritel berdiri secara serampangan dan tidak tertata dengan baik. Perkembangan ritel-ritel besar telah memberi dampak pada keberadaan ritel-ritel kecil. Ritel-ritel kecil sulit untuk berkembang karena exspansi besar-besaran yang dilakuakan oleh ritel besar.

Faktor letak seolah-olah tidak lagi menjadi acuan bagi pendirian ritel besar. Seharusnya faktor letak sangat penting menjadi acuan untuk mendirikan sebuah ritel. Apabila ingin mendirikan suatu ritel besar, maka biasanya perlu diteliti daerah-daerah yang menjadi satelit disekitarnya. Sebab daerah satelit merupakan daerah jangkauan dari pusat perbelanjaan yang dibangun. Seberapa mampu ritel besar tersebut dapat menarik para konsumennya.

Disamping itu juga jarak antara ritel dengan yang lainnya harus dipertimbangkan, karena akan berpengaruh terhadap penjualan nantinya. Apabila jaraknya terlalu dekat tentu akan bisa terjadi persaingan yang tidak sehat. Oleh sebab itu jarak antara ritel juga harus jadi acuan agar pendapatan yang diperoleh sesuai dengan yang diharapkan. Namun seolah-olah sekarang ini tidak lagi menjadi acuan bagi para pengembang usaha.

Ritel besar menyuguhkan pelayanan dan tempat yang nyaman telah membius para konsumen untuk berbelanja kebutuhan yang tersedia di sana. Para konsumen tidak lagi susah dalam mencari berbagai macam kebutuhannya, tempat yang nyaman dan bersih merupakan salah satu aspek penting dalam mengembangkan bisnis ini.

Sementara itu pengelolaan ritel-ritel besar juga telah dilakukan dengan manajemen yang baik. Manajemen yang baik tentu sangat penting dalam melakukan suatu usaha. Maju mundurnya suatu usaha terletak ditangan para manejer(pengelola). Semakin baik manjemen suatu perusahaan maka membuahkan hasil yang semakin baik juga. Begitu juga sebaliknya manajemen yang lemah akan menimbulkan kemunduran bahkan kerugian pada perusahaan.

Kita dapat melihat perkembangan ritel-ritel besar tersebut mayoritas tidak lagi pemain baru, namun merupakan ekspansi atau pembukaan cabang baru dari perusahaan yang sudah ada sebelumnya. Lihat saja seperti Carrefour, berapa banyak tersebar gerainya ditengah-tengah kota. Hal ini baru Carrefour belum lagi yang lain seperti Ramayana, Matahari dan yang sejenis lainnya.

Perkembangan yang begitu cepat memang terletak dari segi pengelolaannya. Semua yang terlibat didalamnya harus mampu bekerja sama dan saling mendukung. Seorang manejer harus mampu memenej bawahannya dengan baik. Begitu juga bawahan harus dapat menjalankan tugasnya dengan benar demi perkembangan usaha.

Apabila manejer tidak bisa mengatur atau memenej bawahannya tentu akan berdampak pada perusahaan. Perusahaan tidak akan bisa berjalan dengan baik dan lancar. Begitu juga bawahannya apabila tidak bisa menjalankan tugas yang diberikan manejer, maka internal perusahaan akan goyah. saling percaya mempercayai akan hilang, kecurigaan akan tumbuh sehingga persaingan pun menjadi tidak sehat.

Dengan demikian berkembangnya suatu perusahaan terletak pada pihak-pihak yang menjalankannya. Manejer harus dapat mengendalikan internel perusahaan dengan baik sehingga bawahan/karyawan akan dapat bekerja dengan baik untuk kemajuan perusahaan.

Aspek inilah yang merupakan keunggulan dari ritel-ritel besar. Ritel besar telah dikelola dengan baik dan mempunyai organisasi yang jelas. Pengelolaan yang telah dilakukan dengan propesional telah berdampak pada pengelolaan ritel-ritel besar sekarang ini.

Lain halnya dengan keberadaan ritel-ritel kecil, dengan pesatnya perkembangan ritel besar telah memundurkan perkembangan ritel ini. Ritel kecil selalu terdesak keberadaannya, padahal ritel kecil merupakan pemain lama dalam perekonomian ini. Ritel kecil merupakan tonggak perekonomian, karena keberadaannya banyak menampung pedagang-pedagang kecil yang mampu menyerap banyak tenaga kerja.

Seiring dengan berjalannya waktu keberadaan ritel kecil dibenahi agar terus berperan dalam perekonomian negara ini. Dari segi teknis, maka pengelolaannya harus ditingkatkan agar keberadaannya tetap terjaga.

Negara kita bukan negara liberal yang mana sangat mayoritas semuanya diserahkan pada pasar, maka ritel kecil merupakan tanggung jawab pemerintah untuk selalu menjaga keberadaannya. Pemerintah harus mampu mengambil kebijakan agar ritel kecil tetap berdiri sebagai tonggak perekonomian bangsa. Dalam menghadapi tekanan dari ritel-ritel besar, maka pemerintah harus bisa mengambil kebijakan yang berpihak pada keberadaan ritel kecil, karena seperti diketahui cikal bakal adanya ritel besar pasti diawali dari ritel kecil mustahil rasanya ritel besar berdiri tanpa didahului dari ritel kecil. Perbaikan infrastruktur harus diperhatihan pemerintah., dengan baik dan layaknya infrastruktur, maka ritel-ritel kecil layak digunakan sebagai proses transaksi jual beli.

Sekarang ini sudah mulai terlihat, bahwa pertumbuhan ritel besar di kota besar seperti Jakarta sudah mulai stagnan. Seiring dengan perkembangannya tersebut, ritel besar menghadapi masalah seperti lokasi/tempat pendirian usaha dan serta tingginya harga lahan/tanah. Lokasi untuk pendirian ritel sudah semakin susah diperoleh karena semakin padat dan sempitnya kota. Keadaan yang demikian telah merubah paradigma pendirian ritel besar, sekarang pendiriannya lebih cenderung kedaerah pinggiran-pingiran kota yang merupakan daerah pusat pertumbuhan baru.

Adanya fenomena yang demikian,maka hal tersebut merupakan keuntungan bagi ritel-ritel kecil. Ritel kecil harus mampu berbenah agar dapat bersaing dan menarik para konsumen. Apabila pengelolaannya dapat dilakukan dengan baik, maka tidak tertutup kemungkinan keadaan akan berbalik. Ritel kecil akan lebih berkembang disbanding ritel besar.